A28_ Septiawan Adi Saputra_Tugas Mandiri 7
A. Ringkasan 10 Poin Utama
- Informasi ilmiah berasal dari hasil penelitian yang
sistematis serta dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.
- Jenis
sumber ilmiah mencakup jurnal, prosiding, laporan penelitian,
skripsi, tesis, dan buku referensi.
- Penelusuran sumber yang efektif
dilakukan dengan menentukan kata kunci, sinonim, serta menggunakan operator
Boolean seperti AND, OR, dan NOT.
- Gunakan platform terpercaya
seperti Google Scholar, DOAJ, SINTA, atau GARUDA untuk memperoleh
referensi akademik yang valid.
- Dalam mengevaluasi sumber, perhatikan
aspek ketepatan data, otoritas penulis, objektivitas isi, cakupan
pembahasan, serta kebaruan informasi.
- Tetap waspada terhadap jurnal
predator dan informasi palsu yang bisa menyesatkan secara
akademik.
- Manfaatkan Zotero atau Mendeley
untuk mengelola kutipan dan membuat daftar pustaka secara otomatis.
- Penulisan kutipan harus mengikuti gaya
akademik tertentu, seperti APA, MLA, atau Chicago Style.
- Plagiarisme harus dihindari dengan selalu mencantumkan sumber
dan menulis ulang (parafrase) menggunakan kata sendiri.
- Daftar pustaka menjadi bukti kejujuran dan
integritas ilmiah, menunjukkan bahwa penulis menghargai sumber yang
digunakan.
B. Jawaban
Pertanyaan Pemantik
1. Apa
perbedaan antara informasi ilmiah dan informasi populer?
Informasi ilmiah disusun berdasarkan penelitian dan metode akademik,
sedangkan informasi populer lebih ringan, bersifat umum, dan ditujukan bagi
masyarakat luas tanpa landasan riset yang kuat.
2. Bagaimana
cara menelusuri informasi ilmiah yang valid di internet?
Gunakan situs akademik resmi seperti Google Scholar, DOAJ, SINTA, atau
GARUDA. Pastikan nama penulis dan institusinya jelas, periksa tahun terbit,
serta cek kredibilitas jurnal tempat artikel itu diterbitkan.
3. Apa
kriteria menilai kredibilitas jurnal ilmiah?
Perhatikan penerbit, indeksasi (misalnya Scopus atau Sinta), sistem peer
review, identitas penulis, dan keberadaan DOI. Jurnal tepercaya umumnya
memiliki proses publikasi yang transparan.
4. Mengapa
penting menghindari plagiarisme dalam penulisan ilmiah?
Karena plagiarisme melanggar etika akademik, merusak reputasi penulis,
dan dapat berakibat sanksi akademik. Mengutip sumber dengan benar menunjukkan integritas
dan profesionalisme.
5. Bagaimana
format daftar pustaka untuk sumber daring?
Gunakan format APA Style:
Penulis. (Tahun). Judul artikel. Nama Situs. URL
Contoh:
Karyono, T. H. (2015). Arsitektur hijau di Indonesia. GARUDA.
C. Jawaban
Pertanyaan Reflektif
1. Ceritakan
pengalaman Anda menggunakan sumber tidak valid dan dampaknya.
Saya pernah memakai referensi dari blog yang tidak memiliki dasar ilmiah.
Akibatnya, argumen dalam tulisan saya kurang kuat dan dosen meminta revisi
karena sumbernya dianggap tidak kredibel.
2. Bagaimana
cara membedakan jurnal ilmiah terpercaya dan jurnal predator?
Saya menilai dari indeksasi (Sinta atau Scopus), adanya proses review,
serta memastikan jurnal tersebut tidak memungut biaya publikasi yang tidak
wajar.
3. Apa
kesulitan terbesar dalam menulis daftar pustaka dan bagaimana cara
mengatasinya?
Tantangannya adalah menjaga konsistensi format dan urutan penulisan.
Untuk mengatasinya, saya menggunakan Mendeley agar daftar pustaka bisa
tersusun otomatis sesuai gaya sitasi yang dipilih.
4. Apakah Anda
pernah menggunakan Mendeley/Zotero? Jelaskan pengalamannya.
Belum, saya belum pernah mencoba menggunakan Mendeley atau Zotero, tapi saya
berencana mempelajarinya untuk mempermudah pengelolaan referensi di tugas
berikutnya.
5. Perbaikan
apa yang akan dilakukan dalam menulis kutipan ke depan?
Saya akan lebih teliti mencantumkan sumber, melakukan parafrase dengan kata
sendiri, dan memastikan format kutipan sesuai pedoman akademik agar hasil
tulisan lebih rapi dan etis.
Comments
Post a Comment